Takdir adalah sebuah konsep dalam agama Islam yang mengacu pada ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT terhadap segala sesuatu yang ada di alam semesta. Ada dua jenis takdir yang sering dibahas dalam literatur keislaman, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram.
Takdir Muallaq
Takdir muallaq adalah takdir yang masih dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan keputusan manusia. Artinya, meskipun Allah SWT sudah menentukan suatu hal akan terjadi, namun manusia masih memiliki pengaruh dalam menjadikan hal tersebut terjadi atau tidak.
Contohnya, seseorang yang ditakdirkan untuk menjadi kaya dapat memodifikasi takdirnya dengan cara bekerja keras dan mengambil kesempatan yang ada di depannya. Sebaliknya, seseorang yang ditakdirkan miskin dapat mengubah takdirnya dengan cara berhenti bersikap pasrah dan berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Takdir Mubram
Takdir mubram, di sisi lain, adalah takdir yang sudah ditetapkan Allah tanpa ada kemungkinan perubahan sama sekali. Takdir ini terkait dengan segala sesuatu yang bersifat final dan sudah pasti terjadi, seperti kematian, hari kiamat, dan pahala atau siksa di akhirat.
Sebagai manusia, kita tidak dapat mengubah takdir mubram ini. Kita hanya bisa berusaha memperbaiki diri dan memperbanyak amal baik agar dapat mendapatkan pahala di akhirat, serta menghindari dosa-dosa yang dapat membuat kita mendapatkan siksaan.
Perbedaan Antara Takdir Muallaq dan Takdir Mubram
Secara sederhana, perbedaan antara takdir muallaq dan takdir mubram terletak pada kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi takdir tersebut.
Takdir muallaq memberikan manusia kebebasan untuk menentukan arah hidupnya. Manusia dapat berusaha untuk merubah takdirnya dengan cara berusaha lebih keras dan memperbaiki diri. Namun, takdir mubram sudah pasti terjadi dan tidak dapat diubah oleh manusia.
Perbedaan ini juga dapat dilihat dari sudut pandang keimanan. Manusia yang percaya pada takdir muallaq cenderung memiliki keyakinan bahwa mereka memiliki kendali atas hidupnya dan dapat mengubah nasibnya melalui usaha dan doa. Sedangkan manusia yang percaya pada takdir mubram cenderung lebih pasrah dan berserah diri pada kehendak Allah SWT.
Aplikasi Takdir Muallaq dan Takdir Mubram dalam Kehidupan Sehari-hari
Memahami konsep takdir muallaq dan takdir mubram dapat membantu manusia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Dalam situasi sulit, manusia dapat mengambil hikmah dari takdir mubram dan menjadi lebih sabar dan berserah diri pada kehendak Allah SWT. Sedangkan dalam situasi yang memungkinkan perubahan, manusia dapat mengambil inisiatif untuk memodifikasi takdirnya dengan cara berusaha lebih keras dan memperbaiki diri.
Hal ini juga berkaitan dengan prinsip-prinsip keislaman yang menekankan pentingnya usaha dan doa dalam meraih keberhasilan. Dalam Islam, manusia diwajibkan untuk berusaha sekuat tenaga dan berserah diri pada kehendak Allah SWT dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.
Kesimpulan
Takdir muallaq dan takdir mubram adalah dua konsep dalam agama Islam yang sering dibahas dalam literatur keislaman. Takdir muallaq memberikan manusia kebebasan untuk mengubah atau memodifikasi takdirnya, sedangkan takdir mubram sudah pasti terjadi dan tidak dapat diubah oleh manusia.
Memahami perbedaan antara kedua konsep ini dapat membantu manusia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dan membuat keputusan yang tepat dalam menghadapi situasi yang sulit.