Jika anda memiliki pertanian tanaman pangan, maka anda perlu mengetahui cara menghitung zakat pertanian. Zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil panen pertanian. Zakat ini wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki lahan pertanian yang memenuhi syarat. Berikut ini adalah cara menghitung zakat pertanian tanaman pangan.
Syarat Pertanian untuk Zakat
Sebelum membahas cara menghitung zakat pertanian, anda perlu mengetahui syarat-syarat pertanian yang wajib dikenakan zakat. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, lahan pertanian harus dimiliki secara pribadi oleh pemiliknya. Kedua, lahan pertanian tersebut harus diusahakan dengan modal yang cukup. Ketiga, lahan pertanian tersebut harus ditanami dengan tanaman pangan. Keempat, hasil pertanian tersebut harus mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup selama satu tahun.
Jenis Tanaman Pangan yang Wajib Dikenakan Zakat
Setelah mengetahui syarat-syarat pertanian untuk zakat, selanjutnya anda perlu mengetahui jenis tanaman pangan yang wajib dikenakan zakat. Jenis tanaman pangan yang wajib dikenakan zakat adalah:
Pertama, padi. Kedua, jagung. Ketiga, gandum. Keempat, kacang hijau. Kelima, kacang tanah. Keenam, kedelai. Ketujuh, ubi kayu. Kedelapan, ubi jalar.
Cara Menghitung Zakat Pertanian
Setelah mengetahui syarat-syarat pertanian untuk zakat dan jenis tanaman pangan yang wajib dikenakan zakat, selanjutnya anda perlu mengetahui cara menghitung zakat pertanian. Cara menghitung zakat pertanian adalah sebagai berikut:
Pertama, tentukan luas lahan pertanian yang dimiliki. Kedua, tentukan jenis tanaman pangan yang ditanam. Ketiga, tentukan hasil panen per hektar. Keempat, tentukan kadar zakat yang dikenakan.
Kadar zakat yang dikenakan pada pertanian tanaman pangan adalah 5% jika irigasi dilakukan secara alami atau hujan, dan 10% jika irigasi dilakukan secara buatan atau menggunakan mesin. Misalnya, jika anda memiliki lahan pertanian seluas 1 hektar dengan tanaman padi dan hasil panen per hektar adalah 1000 kg, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 50 kg jika irigasi dilakukan secara alami atau hujan, dan 100 kg jika irigasi dilakukan secara buatan atau menggunakan mesin.
Contoh Penghitungan Zakat Pertanian
Berikut ini adalah contoh penghitungan zakat pertanian untuk lahan pertanian seluas 1 hektar dengan tanaman padi dan hasil panen per hektar adalah 1000 kg:
Pertama, tentukan luas lahan pertanian yang dimiliki. Luas lahan pertanian yang dimiliki adalah 1 hektar.
Kedua, tentukan jenis tanaman pangan yang ditanam. Jenis tanaman pangan yang ditanam adalah padi.
Ketiga, tentukan hasil panen per hektar. Hasil panen per hektar adalah 1000 kg.
Keempat, tentukan kadar zakat yang dikenakan. Kadar zakat yang dikenakan pada pertanian tanaman pangan adalah 5% jika irigasi dilakukan secara alami atau hujan, dan 10% jika irigasi dilakukan secara buatan atau menggunakan mesin.
Dari contoh di atas, zakat yang harus dikeluarkan adalah 50 kg jika irigasi dilakukan secara alami atau hujan, dan 100 kg jika irigasi dilakukan secara buatan atau menggunakan mesin.
Kapan Membayar Zakat Pertanian
Zakat pertanian harus dibayar setiap kali hasil panen pertanian telah masuk ke dalam gudang atau tempat penyimpanan lainnya. Jika hasil panen tersebut belum dimasukkan ke dalam gudang atau tempat penyimpanan lainnya, maka zakat pertanian belum wajib dibayarkan.
Penyaluran Zakat Pertanian
Zakat pertanian yang telah dikeluarkan oleh pemilik lahan pertanian dapat disalurkan kepada yang berhak menerima zakat. Penerima zakat pertanian adalah orang-orang yang memenuhi syarat sebagai mustahik, yaitu orang yang tidak memiliki cukup kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penutup
Demikianlah cara menghitung zakat pertanian tanaman pangan. Dengan mengetahui cara menghitung zakat pertanian, anda dapat dengan mudah mengetahui berapa banyak zakat yang harus dikeluarkan dari hasil panen pertanian yang anda miliki. Selain itu, dengan membayar zakat pertanian secara tepat, anda juga dapat membantu orang-orang yang membutuhkan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.