Tanda Haji Mabrur dalam Sejumlah Hadits

Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan untuk melaksanakan ibadah haji sekali seumur hidup. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki nilai penting dalam kehidupan umat Muslim. Selain itu, haji juga menjadi tanda kesatuan umat Islam di seluruh dunia. Namun, tidak semua orang yang melaksanakan haji mendapatkan pahala yang sama. Ada yang mendapat haji mabrur dan ada juga yang mendapat haji yang tidak diterima. Lalu, apa saja tanda haji mabrur? Berikut adalah sejumlah hadits yang menjelaskan tentang tanda haji mabrur:

1. Membawa Perubahan dalam Kehidupan

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan haji tanpa melakukan kesalahan dan dosa, maka dia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa haji mabrur akan membawa perubahan dalam kehidupan seseorang. Setelah melaksanakan haji, seseorang akan merasa seperti dilahirkan kembali dan memiliki kesempatan untuk memulai kehidupan yang baru dengan kesucian hati dan jiwa.

2. Memperbanyak Dzikir, Doa, dan Shalawat

Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arafah, dan sebaik-baik yang aku ucapkan beserta para nabi sebelumku adalah: La ilaha illallah wahdahu la sharika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir”. (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah memperbanyak dzikir, doa, dan shalawat. Di hari Arafah, para jamaah haji berdiri di padang Arafah untuk memperbanyak dzikir dan doa. Selain itu, para jamaah haji juga memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan para nabi sebelumnya.

3. Membuat Perubahan Positif dalam Hidup

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang melaksanakan haji dan tidak berkata-kata dusta dan tidak berbuat dosa, maka dia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah membuat perubahan positif dalam hidup. Setelah melaksanakan haji, seseorang harus berusaha untuk tidak melakukan dosa dan berkata-kata dusta. Dengan demikian, dia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya.

4. Tidak Mengganggu Orang Lain

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang melaksanakan haji dan tidak berkata-kata dusta dan tidak berbuat dosa, maka dia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini juga menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah tidak mengganggu orang lain. Para jamaah haji harus menghormati hak-hak orang lain dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain selama melaksanakan ibadah haji.

5. Meningkatkan Iman dan Taqwa

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan haji untuk mencari keridhaan Allah dan tidak melakukan kerusakan atau melakukan dosa, maka dia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah meningkatkan iman dan taqwa. Para jamaah haji harus melaksanakan ibadah haji dengan tujuan mencari keridhaan Allah dan meningkatkan iman dan taqwa.

6. Membuat Kebaikan untuk Orang Lain

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari yang lebih utama untuk Allah SWT dari pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Pada hari-hari itu, pelaksanaan amal kebaikan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada pada hari lainnya. Maka, banyaklah melakukan tasbih, tahmid, dan takbir”. (HR. Ahmad)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah membuat kebaikan untuk orang lain. Salah satu cara untuk membuat kebaikan adalah dengan memperbanyak dzikir, tahmid, dan takbir. Dengan demikian, kita akan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

7. Menjaga Persaudaraan

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada satu dosa yang lebih besar pada hari Arafah daripada seorang yang menyakiti saudaranya, maka janganlah kalian melakukan hal itu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah menjaga persaudaraan. Para jamaah haji harus menjaga hubungan baik dengan saudara-saudara mereka dan tidak melakukan tindakan yang menyakiti saudara-saudaranya.

8. Meningkatkan Kualitas Hidup

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan haji dan tidak berbuat dosa dan tidak berbicara dusta, maka dia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah meningkatkan kualitas hidup. Setelah melaksanakan haji, seseorang harus berusaha untuk tidak berbuat dosa dan berkata-kata dusta. Dengan demikian, dia akan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

9. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan

Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menyakiti diri kalian sendiri”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah menjaga kebersihan dan kesehatan. Para jamaah haji harus menjaga kebersihan diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit dan bahaya.

10. Meningkatkan Ketaqwaan kepada Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda, “Haji yang mabrur tidak memiliki pahala selain surga”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu tanda haji mabrur adalah meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Para jamaah haji harus melaksanakan ibadah haji dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan agar mendapatkan pahala yang besar di akhirat nanti.

Kesimpulan

Dari sejumlah hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa tanda haji mabrur adalah memperbanyak dzikir, doa, dan shalawat, membuat perubahan positif dalam hidup, tidak mengganggu orang lain, meningkatkan iman dan taqwa, membuat kebaikan untuk orang lain, menjaga persaudaraan, meningkatkan kualitas hidup, menjaga kebersihan dan kesehatan, dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebagai jamaah haji, kita harus berusaha untuk melaksanakan haji dengan baik dan benar agar mendapatkan pahala haji mabrur di akhirat nanti. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemudahan bagi kita untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar. Aamiin.