Kisah Hijrah Pertama Umat Islam

Kisah hijrah pertama umat Islam terjadi pada masa Rasulullah SAW masih tinggal di Mekah. Pada saat itu, Islam masih merupakan agama minoritas yang ditekan dan dikejar-kejar oleh kaum Quraisy yang memimpin Mekah.

Sebab-sebab Hijrah Pertama

Sebab utama hijrah pertama adalah untuk menghindari kejaran kaum Quraisy yang semakin ganas dalam menentang Islam. Selain itu, hijrah pertama juga dilakukan untuk memperluas dakwah Islam di kota-kota lain.

Tak hanya itu, hijrah pertama juga memiliki tujuan untuk mempersiapkan umat Islam dalam menghadapi perang dan memperkuat iman mereka. Rasulullah SAW juga ingin mencari tempat yang lebih aman dan tenang untuk mendirikan basis dakwah Islam.

Siapa yang Terlibat dalam Hijrah Pertama?

Hijrah pertama melibatkan sejumlah sahabat Nabi, di antaranya Abu Bakar, sahabat yang paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar juga merupakan orang pertama yang memeluk Islam setelah Nabi menerima wahyu dari Allah SWT.

Selain Abu Bakar, sahabat lain yang terlibat dalam hijrah pertama adalah Abdullah bin Uraiqit, seorang pemuda yang berani membawa kabar dari Rasulullah SAW kepada kaum Muslimin di Yatsrib (Madinah).

Bagaimana Pelaksanaan Hijrah Pertama?

Hijrah pertama dilakukan secara rahasia dan terencana. Abu Bakar dan Nabi Muhammad SAW berangkat dari rumah Abu Bakar di Mekah pada malam hari dengan tujuan menuju Gua Thaur yang terletak di sebelah selatan kota Mekah.

Dalam perjalanan menuju gua Thaur, mereka berdua menyusuri jalan yang berbeda dari jalan biasa agar tidak terlihat oleh orang-orang Quraisy yang mencari mereka. Mereka juga menghindari jalan yang berbahaya dan berpapasan dengan pengemudi kafilah Quraisy.

Setelah tiba di Gua Thaur, Abu Bakar dan Nabi Muhammad SAW bersembunyi di dalam gua selama tiga hari. Selama di gua, Abu Bakar mengelola persediaan makanan dan minuman yang mereka bawa dari Mekah.

Setelah tiga hari berlalu, mereka berdua melanjutkan perjalanan ke arah Yatsrib (Madinah) dengan bantuan seorang pemandu yang bernama Amir bin Fuhairah.

Reaksi Kaum Quraisy dan Umat Muslim atas Hijrah Pertama

Setelah mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar telah hijrah ke Yatsrib (Madinah), kaum Quraisy marah dan menyatakan perang terhadap umat Islam. Mereka juga menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang bisa menangkap Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar.

Namun, di sisi lain, umat Muslim di Yatsrib sangat senang dan menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar dengan penuh suka cita. Mereka sangat antusias untuk mendengarkan ajaran Islam dan mendukung dakwah Rasulullah SAW.

Akhir Kata

Demikianlah kisah hijrah pertama umat Islam yang menjadi tonggak sejarah penting dalam perjalanan dakwah Islam. Meski terjadi berabad-abad yang lalu, kisah hijrah pertama tetap relevan dan memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia.