Surat Al-Mujadalah adalah surat ke 58 dalam Al-Quran. Surat ini turun di Madinah dan mengandung 22 ayat. Ayat 1-4 dari surat ini memiliki kisah menarik di balik turunnya. Berikut adalah kisah di balik turunnya QS Al-Mujadalah ayat 1-4.
Latar Belakang
Pada waktu itu, seorang wanita bernama Khawlah binti Tha’labah menghadap Nabi Muhammad SAW untuk meminta bantuan terkait masalah yang ia alami. Khawlah memiliki suami yang sudah tua dan tidak mampu memenuhi kebutuhan seksualnya.
Suami Khawlah menolak melakukan perceraian karena Khawlah tidak memiliki mahar yang cukup untuk dibayarkan. Khawlah merasa sangat putus asa dan tidak tahu harus berbuat apa.
Ayat 1-4 QS Al-Mujadalah
Setelah mendengarkan keluhan Khawlah, Nabi Muhammad SAW merespon dengan mengatakan bahwa Allah SWT telah memberikan petunjuk bagaimana menyelesaikan masalah Khawlah melalui ayat-ayat Al-Quran. Lalu, turunlah ayat 1-4 dari QS Al-Mujadalah:
Q.S. Al Mujadalah (58) : 1-4
“Telah mendengar Allah ucapannya yang mengadukan kamu kepada Allah tentang suamimu dan mengeluh. Dan Allah mendengar perselisihan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengawasi. Orang-orang di antara kamu yang menceraikan isterinya dengan mengucapkan “zihar”, maka hendaklah ia menanti sampai isterinya haid. Kemudian jika ia telah suci (dari haid), maka hendaklah ia mengganti puasanya selama tiga bulan berturut-turut sebelum kembali menggaulinya. Demikianlah perintah Allah yang diberikan kepada orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan barangsiapa yang bertaubat, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tafsir Ayat 1-4 QS Al-Mujadalah
Ayat 1-4 QS Al-Mujadalah berisi tentang hukum zihar dan tata cara mengatasinya. Zihar adalah ucapan talak yang tidak sah yang dilontarkan oleh suami kepada istrinya. Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan suami yang melakukan zihar untuk membayar kafarat dan berpuasa selama tiga bulan berturut-turut sebelum bisa menggauli istrinya kembali.
Setelah ayat ini turun, Khawlah binti Tha’labah merasa sangat lega dan bahagia. Ia mengucapkan terima kasih kepada Nabi Muhammad SAW dan merasa bahwa masalahnya akhirnya terselesaikan. Ayat ini juga memberikan penjelasan tentang hak-hak perempuan dalam Islam, bahwa mereka juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki.
Pesan Moral
Kisah di balik turunnya QS Al-Mujadalah ayat 1-4 mengajarkan kita tentang pentingnya mendengarkan keluhan orang lain dan memberikan solusi yang tepat. Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat Islam dan seorang manusia sangat memperhatikan masalah yang dihadapi oleh umatnya. Dia selalu memberikan solusi yang sesuai dengan ajaran Islam dan menjunjung tinggi hak-hak perempuan. Kita sebagai umat Islam harus mengikuti contoh beliau dan selalu membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan.
Kesimpulan
Kisah di balik turunnya QS Al-Mujadalah ayat 1-4 adalah kisah yang mengajarkan kita tentang pentingnya mendengarkan keluhan orang lain dan memberikan solusi yang tepat. Ayat ini memberikan penjelasan tentang hak-hak perempuan dalam Islam dan cara mengatasi masalah zihar. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan.