Banyak orang yang bertanya-tanya apakah chatting dengan lawan jenis yang bukan muhrim itu diperbolehkan dalam agama Islam? Pertanyaan ini muncul karena adanya keresahan dan kekhawatiran akan terjadinya zina secara tidak langsung. Namun, sebenarnya apakah benar chatting dengan lawan jenis bukan muhrim dilarang dalam agama Islam?
Definisi Muhrim
Sebelum membahas lebih jauh tentang boleh atau tidaknya chatting dengan lawan jenis bukan muhrim, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan muhrim. Muhrim adalah orang yang haram untuk dinikahi dan berhubungan badan. Biasanya, muhrim ini terdiri dari keluarga dekat seperti orang tua, saudara kandung, dan lain sebagainya.
Hukum Chatting dengan Lawan Jenis Bukan Muhrim
Ada beberapa pendapat mengenai hukum chatting dengan lawan jenis bukan muhrim dalam agama Islam. Ada yang menganggap hal ini diperbolehkan asalkan tidak melanggar batasan-batasan yang telah ditentukan. Namun, ada juga yang menganggap hal ini haram dan dapat memicu terjadinya zina secara tidak langsung.
Menurut pendapat yang menganggap hal ini diperbolehkan, chatting dengan lawan jenis bukan muhrim tidaklah menjadi masalah selama tidak ada unsur yang merujuk pada perbuatan zina. Dalam chatting, seorang muslim harus tetap menjaga etika dan tata krama yang baik. Jangan sampai chatting menjadi ajang untuk saling menggoda dan merayu.
Sedangkan menurut pendapat yang menganggap hal ini haram, chatting dengan lawan jenis bukan muhrim dapat memicu terjadinya zina secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan chatting dapat membangkitkan rasa suka atau cinta yang berlebihan. Sehingga, akan memicu terjadinya hubungan yang tidak halal.
Batasan Chatting dengan Lawan Jenis Bukan Muhrim
Jika memang kita ingin melakukan chatting dengan lawan jenis bukan muhrim, ada baiknya kita mengetahui beberapa batasan yang harus dijaga. Berikut adalah beberapa batasan tersebut:
- Jangan memulai obrolan yang mengarah pada hal-hal yang tidak pantas seperti pergaulan bebas, seks, dan hal-hal lain yang bertentangan dengan ajaran agama.
- Jangan pernah berbicara dengan nada atau bahasa yang kurang sopan atau tidak pantas.
- Jangan memberikan informasi pribadi yang bersifat rahasia seperti nomor rekening, alamat rumah, nomor telepon, dan lain sebagainya.
- Jangan mengirimkan gambar atau video yang bersifat vulgar dan tidak pantas.
- Jangan melakukan chatting pada waktu yang tidak tepat seperti malam hari atau saat sedang sendirian.
Dengan memperhatikan beberapa batasan di atas, diharapkan kita dapat melakukan chatting dengan lawan jenis bukan muhrim tanpa melanggar batasan agama.
Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pendapat dan batasan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa chatting dengan lawan jenis bukan muhrim boleh dilakukan asalkan tidak melanggar batasan-batasan yang telah ditentukan. Seorang muslim harus selalu menjaga etika dan tata krama yang baik dalam melakukan chatting agar tidak memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti zina. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial dan chatting agar tidak melanggar aturan agama.