Dalil Alquran tentang Perintah Berjilbab

Berjilbab merupakan salah satu kewajiban bagi wanita muslimah. Namun, masih banyak wanita yang tidak memahami secara benar tentang perintah berjilbab dalam Alquran. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap dalil-dalil Alquran tentang perintah berjilbab.

Dalil Pertama: Surah Al-Ahzab ayat 59

Surah Al-Ahzab ayat 59 berbunyi:

Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Hal itu lebih memudahkan mereka untuk dikenal sehingga mereka tidak diusik. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Dalam ayat ini, Allah SWT secara jelas memerintahkan kepada wanita muslimah untuk mengenakan jilbab yang menutupi seluruh tubuh mereka. Tujuan dari perintah ini adalah untuk melindungi wanita dari tindakan pelecehan atau kekerasan.

Dalil Kedua: Surah An-Nur ayat 31

Surah An-Nur ayat 31 berbunyi:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka.

Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada wanita muslimah untuk menutupi tubuh mereka dengan kain kudung dan tidak menampakkan perhiasan selain yang biasa nampak. Selain itu, ayat ini juga mengajarkan tentang menjaga pandangan dan kehormatan diri.

Dalil Ketiga: Surah Al-Ahzab ayat 33

Surah Al-Ahzab ayat 33 berbunyi:

Wahai istri-istri Nabi, kamu bukanlah seperti wanita lain. Jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu berkata dengan suara yang lembut sehingga orang yang memiliki penyakit dalam hatinya tergoda, dan ucapkanlah perkataan yang baik.

Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan perintah khusus kepada istri-istri Nabi untuk tidak berbicara dengan suara yang lembut sehingga dapat menimbulkan godaan pada orang yang memiliki penyakit dalam hatinya. Hal ini menunjukkan bahwa wanita muslimah harus menjaga diri dan tidak menimbulkan godaan pada orang lain.

Dalil Keempat: Surah Al-Ahzab ayat 53

Surah Al-Ahzab ayat 53 berbunyi:

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke rumah Nabi kecuali jika diberi izin untuk makan, tetapi janganlah sampai menunggu-nunggu waktu hidangan. Namun jika kamu dipanggil, maka masuklah dengan segera. Dan jika kamu selesai makan, maka keluarlah, janganlah memperpanjang-ngang-ngang waktu untuk mengobrol di dalam rumah itu. Sesungguhnya hal itu mengganggu Nabi, dan ia malu untuk mengusir kamu, tetapi Allah tidak malu untuk memerintahkan kebenaran. Dan jika kamu bertanya-tanya kepada istri-istri Nabi sesuatu, maka lakukanlah itu di belakang tabir. Hal ini lebih baik bagi hati kalian dan hati mereka. Dan kamu tidak boleh membuat sakit hati Nabi, dan kamu tidak boleh menikahi istri-istri Nabi setelah beliau meninggal, sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan keinginanmu. Sesungguhnya itu adalah suatu kehinaan yang besar di sisi Allah.

Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan perintah kepada orang-orang yang beriman untuk tidak masuk ke rumah Nabi kecuali jika diberi izin dan tidak mengganggu Nabi serta istri-istrinya. Hal ini menunjukkan bahwa wanita muslimah harus menjaga diri dan tidak mengganggu ketenangan keluarga Nabi.

Dalil Kelima: Surah Al-Ahzab ayat 32

Surah Al-Ahzab ayat 32 berbunyi:

Wahai istri-istri Nabi, kamu bukanlah seperti wanita lain. Janganlah kamu keluar dengan cara yang menampakkan diri seperti pada jahiliyah dahulu. Dan tetaplah berada di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang yang tidak beriman. Dan lakukanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah menghendaki untuk menghilangkan dosa dari kalian, hai ahli rumah (Nabi), dan menyucikan kalian sepenuhnya.

Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan perintah khusus kepada istri-istri Nabi untuk tidak keluar dari rumah dengan cara yang menampakkan diri seperti pada masa jahiliyah. Selain itu, ayat ini juga memerintahkan untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta melakukan shalat dan zakat.

Dalil Keenam: Surah Al-Ahzab ayat 50

Surah Al-Ahzab ayat 50 berbunyi:

Wahai Nabi, kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya, serta budak-budak yang menjadi milikmu sebagai hasil perang yang Allah telah berikan kepadamu, serta anak-anak perempuan dari saudara laki-lakimu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuanmu, serta istri-istri mukmin yang menyerahkan diri kepada Nabi jika Nabi ingin menikahinya, sebagaimana hak yang khusus bagimu dibandingkan dengan orang-orang mukmin yang lain. Sesungguhnya kami mengetahui apa yang telah kami wajibkan kepada mereka tentang istri dan budak mereka, agar kamu tidak merasa berat hati. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan perintah khusus kepada Nabi untuk menikahi istri-istri mukmin yang menyerahkan diri kepadanya. Hal ini menunjukkan bahwa wanita muslimah harus menjaga kehormatan dan tidak menyerahkan diri secara mudah kepada laki-laki yang bukan mahramnya.

Kesimpulan

Dari enam dalil Alquran yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa perintah berjilbab bagi wanita muslimah sangatlah jelas dalam Alquran. Selain itu, Alquran juga memberikan perintah-perintah lain yang berkaitan dengan etika dan kehormatan diri wanita muslimah. Oleh karena itu, sebagai muslimah sejati, kita harus memahami dan mematuhi segala perintah Allah SWT dalam Alquran.