Dalil-dalil Tawasul dengan Orang Shalih yang Masih Hidup

Tawasul atau memohon syafaat kepada orang shalih yang masih hidup merupakan suatu amalan yang dilakukan oleh umat Islam. Amalan ini dilakukan dengan harapan dapat memperoleh keberkahan dan syafaat dari orang yang dianggap telah memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Di dalam agama Islam, tawasul merupakan suatu hal yang diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Dalil-dalil Tawasul

Ada beberapa dalil dalam agama Islam yang dapat dijadikan landasan untuk melakukan tawasul. Berikut ini adalah beberapa dalil tersebut:

1. Surah Al-Maidah ayat 35

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan yang mendekatkan diri kepada Allah) kepada-Nya dan berjihadlah (berperang) pada jalan-Nya, supaya kamu beruntung” (QS. Al-Maidah: 35).

Surah Al-Maidah ayat 35 ini merupakan dalil yang sering digunakan oleh umat Islam untuk melakukan tawasul. Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mencari wasilah atau jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam konteks tawasul, wasilah dapat diartikan sebagai orang shalih yang masih hidup.

2. Hadis Riwayat Bukhari

“Setiap kali ada musibah, maka hendaklah kamu memohon kepada Allah SWT dengan memohon kepada orang yang masih hidup, karena orang yang mati tidak dapat memberikan pertolongan”.

Hadis riwayat Bukhari ini menjadi dalil kedua yang dapat digunakan untuk melakukan tawasul. Dalam hadis ini, Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk memohon kepada Allah SWT dengan memohon kepada orang yang masih hidup ketika mengalami musibah. Hal ini menunjukkan bahwa tawasul dengan orang shalih yang masih hidup adalah suatu hal yang diperbolehkan dalam agama Islam.

3. Hadis Riwayat Tirmidzi

“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan membiarkan umat Nabi Muhammad SAW terjatuh ke dalam kesesatan. Dan tidak akan membiarkan mereka terkena bencana besar selama mereka selalu berdoa kepada-Nya dan memohon syafaat kepada orang-orang yang shalih di antara umat ini”.

Hadis riwayat Tirmidzi ini menjadi dalil ketiga yang dapat dijadikan landasan untuk melakukan tawasul. Dalam hadis ini, Rasulullah SAW memberikan jaminan bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan umat Islam terjatuh ke dalam kesesatan selama mereka selalu berdoa kepada-Nya dan memohon syafaat kepada orang shalih yang masih hidup di antara umat ini.

Keutamaan Tawasul

Ada beberapa keutamaan yang dapat diperoleh ketika melakukan tawasul dengan orang shalih yang masih hidup. Berikut ini adalah beberapa keutamaan tersebut:

1. Dapat Memperoleh Kebahagiaan Dunia dan Akhirat

Dengan melakukan tawasul, umat Islam dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hal ini karena orang shalih yang masih hidup dianggap memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT dan dapat memberikan syafaat kepada umat Islam yang memohon kepada mereka.

2. Dapat Meningkatkan Ketaqwaan

Dengan melakukan tawasul, umat Islam dapat meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. Hal ini karena tawasul merupakan suatu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam dan dapat membantu umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Dapat Menambah Keimanan

Dengan melakukan tawasul, umat Islam dapat menambah keimanan mereka kepada Allah SWT. Hal ini karena tawasul merupakan suatu amalan yang mengajarkan umat Islam untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT dan memohon syafaat kepada orang shalih yang masih hidup sebagai perantara.

Contoh Tawasul dengan Orang Shalih yang Masih Hidup

Berikut ini adalah contoh tawasul dengan orang shalih yang masih hidup:

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan memohon kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang shalih, dan para ulama yang telah mengajarkan agama Islam dengan baik, dan orang-orang shalih yang masih hidup di antara umat ini, agar Engkau memberikan keberkahan dan syafaat kepada kami di dunia dan akhirat. Aamiin”.

Kesimpulan

Tawasul dengan orang shalih yang masih hidup merupakan suatu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan harapan dapat memperoleh keberkahan dan syafaat dari orang yang dianggap telah memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Ada beberapa dalil dalam agama Islam yang dapat dijadikan landasan untuk melakukan tawasul, seperti Surah Al-Maidah ayat 35, hadis riwayat Bukhari, dan hadis riwayat Tirmidzi. Selain itu, ada juga beberapa keutamaan yang dapat diperoleh ketika melakukan tawasul, seperti dapat memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, meningkatkan ketaqwaan, dan menambah keimanan.