Hadits adalah salah satu sumber hukum dalam Islam, yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Hadits mutawatir merupakan salah satu jenis hadits yang memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Pada artikel ini, akan dibahas tentang pengertian hadits mutawatir serta kedudukan hadits mutawatir dalam Islam.
Pengertian Hadits Mutawatir
Hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta. Hadits mutawatir juga dikenal sebagai hadits mashhur, yang artinya hadits yang terkenal atau terkena. Jumlah perawi hadits mutawatir minimal adalah tiga orang, namun biasanya jumlah perawi hadits mutawatir lebih dari itu.
Hadits mutawatir memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam, karena keabsahan hadits mutawatir sudah pasti dan tidak diragukan lagi. Hal ini dikarenakan jumlah perawi hadits mutawatir yang sangat banyak, sehingga kemungkinan hadits tersebut palsu sangatlah kecil.
Kedudukan Hadits Mutawatir
Kedudukan hadits mutawatir dalam Islam sangatlah penting. Hadits mutawatir dianggap sebagai sumber hukum yang paling kuat setelah Al-Quran. Hal ini dikarenakan keabsahan hadits mutawatir yang sudah pasti dan tidak diragukan lagi.
Hadits mutawatir juga menjadi salah satu dasar dalam menentukan hukum-hukum Islam. Oleh karena itu, hadits mutawatir sangat diperlukan dalam memahami ajaran Islam secara benar.
Selain itu, hadits mutawatir juga menjadi alat untuk menolak hadits yang tidak benar atau palsu. Jika suatu hadits tidak mutawatir, maka hadits tersebut masih perlu diperiksa keabsahannya, apakah hadits tersebut sahih atau tidak.
Contoh Hadits Mutawatir
Contoh hadits mutawatir adalah hadits tentang shalat lima waktu. Hadits ini diriwayatkan oleh banyak perawi, sehingga keabsahan hadits ini sudah pasti.
Hadits tentang shalat lima waktu ini berbunyi, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mewajibkan shalat lima waktu pada para hamba-Nya. Barangsiapa yang mengerjakan shalat lima waktu dengan benar, maka dia telah memenuhi kewajiban kepada Allah. Dan barangsiapa yang tidak mengerjakan shalat lima waktu, maka dia tidak memiliki bagian dalam agama Islam.'”
Kesimpulan
Hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar perawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta. Hadits mutawatir memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam, karena keabsahan hadits mutawatir sudah pasti dan tidak diragukan lagi. Hadits mutawatir juga menjadi salah satu dasar dalam menentukan hukum-hukum Islam.
Contoh hadits mutawatir adalah hadits tentang shalat lima waktu. Hadits ini diriwayatkan oleh banyak perawi, sehingga keabsahan hadits ini sudah pasti. Dalam memahami ajaran Islam secara benar, hadits mutawatir sangatlah penting. Oleh karena itu, kita harus mempelajari hadits mutawatir dengan benar dan menyeluruh.