Pendahuluan
Kisah seorang ahli ibadah yang durhaka kepada ibunya mungkin terdengar tidak masuk akal. Namun, kisah ini sangat penting untuk dipelajari dan diambil hikmahnya. Kisah ini berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW, ketika seorang ahli ibadah yang terkenal dengan kesalehannya justru berbuat durhaka terhadap ibunya. Siapa dia? Dia adalah Juraij. Berikut ini adalah kisahnya.
Keistimewaan Juraij
Juraij adalah seorang ahli ibadah yang sangat terkenal di kalangan masyarakat pada zamannya. Dia selalu memperbanyak ibadah, berpuasa dan shalat malam. Kehidupannya sangat sederhana, dia tidak pernah meminta bantuan siapapun dan hanya hidup dari hasil pekerjaannya sebagai seorang tukang tenun. Karena kesalehannya, masyarakat sangat menghormatinya dan menganggapnya sebagai teladan.
Kejahatan Wanita Penggoda
Suatu ketika, seorang wanita yang sangat cantik dan kaya datang ke desa tempat Juraij tinggal. Wanita ini sangat tergila-gila pada Juraij dan ingin menggodanya. Namun, Juraij menolaknya dengan halus dan mengatakan bahwa ia tidak boleh melakukan hal yang mengarah pada kemaksiatan. Wanita itu marah dan bersumpah akan membalaskan dendamnya terhadap Juraij.
Tipu Daya Wanita Tersebut
Wanita penggoda tersebut kemudian merencanakan tipu daya untuk menjatuhkan Juraij. Ia memerintahkan anak buahnya untuk membunuh seorang bayi dan meletakkan jasadnya di dekat rumah Juraij. Ketika mayat bayi itu ditemukan, masyarakat desa menuduh Juraij sebagai pelakunya. Juraij berusaha membela diri dan membuktikan bahwa dia tidak bersalah, tapi masyarakat tidak percaya padanya.
Kebodohan Ibunya
Saat itu, ibu Juraij datang menemui anaknya dan melihat keadaannya yang sedang dituduh melakukan kejahatan yang sangat keji. Ibu Juraij merasa sangat sedih dan marah atas tuduhan tersebut. Namun, tanpa berpikir panjang, ibu Juraij langsung mengutuk anaknya dan berdoa agar dia mati sebagai pembunuh bayi tersebut. Ibu Juraij tidak pernah bertanya atau mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang bersalah.
Ketika Kesalahan Sudah Terjadi
Setelah Juraij dijatuhi hukuman mati oleh masyarakat desa, Allah SWT mengirim malaikat untuk memberitahu bahwa Juraij tidak bersalah dan membuktikan bahwa anak buah wanita penggoda yang melakukan kejahatan tersebut. Namun, saat malaikat itu hendak membuktikan kebenaran, Juraij berkata bahwa dia lebih ingin meninggal sebagai orang yang dituduh melakukan kejahatan tersebut daripada hidup sebagai orang yang dituduh membuka aurat wanita. Akhirnya, Juraij mati sebagai orang yang dituduh melakukan kejahatan tersebut.
Hikmah dari Kisah Juraij
Meskipun kisah Juraij sangat menyedihkan, kita bisa mengambil banyak hikmah dari kisah ini. Pertama, kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak dan berbicara. Kedua, sebagai orang tua, kita harus memperhatikan dan mencari tahu sebelum membuat keputusan yang besar seperti mengutuk anak kita. Ketiga, kita harus selalu berusaha membela kebenaran dan tidak terpengaruh oleh opini orang lain.
Kesimpulan
Kisah Juraij mengajarkan kepada kita bahwa kesalahan bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada orang yang sejatinya terkenal dengan kesalehannya. Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, serta tidak mudah terpengaruh oleh opini orang lain. Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.