Doa iftitah adalah doa yang dilakukan ketika shalat dimulai. Doa ini memiliki banyak macamnya, tergantung pada mazhab yang dianut. Selain itu, ada juga syarat-syarat kesunnahan doa iftitah yang harus dipenuhi agar ibadah shalat menjadi lebih sempurna.
Macam-macam Doa Iftitah
1. Doa Iftitah Mazhab Syafi’i
Doa iftitah yang berasal dari mazhab Syafi’i memiliki beberapa versi. Versi yang paling umum digunakan adalah:
“Subhanaka Allahumma wa bihamdika wa tabarakasmuka wa ta’ala jadduka wa la ilaha ghairuka.”
Artinya, “Maha suci Engkau, ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Maha besar dan mulia Engkau, dan tidak ada tuhan selain Engkau.”
2. Doa Iftitah Mazhab Hanafi
Doa iftitah yang berasal dari mazhab Hanafi juga memiliki beberapa versi. Versi yang paling umum digunakan adalah:
“Alhamdulillahi rabbil ‘alamin was-salatu was-salamu ‘ala ashrafil mursalin, sayyidina wa maulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in.”
Artinya, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad yang menjadi pemimpin dan kekasih umat manusia, serta kepada keluarganya dan para sahabatnya.”
3. Doa Iftitah Mazhab Maliki
Doa iftitah yang berasal dari mazhab Maliki juga memiliki beberapa versi. Versi yang paling umum digunakan adalah:
“Bismillahi rahmani rahim, alhamdulillahi rabbil ‘alamin, was-salatu was-salamu ‘ala ashrafil mursalin, sayyidina wa maulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in.”
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad yang menjadi pemimpin dan kekasih umat manusia, serta kepada keluarganya dan para sahabatnya.”
Syarat Kesunnahan Doa Iftitah
1. Dibaca sebelum takbiratul ihram
Doa iftitah harus dibaca sebelum takbiratul ihram, yaitu takbir pertama yang menandakan dimulainya shalat. Jika doa iftitah dibaca setelah takbiratul ihram, maka shalat menjadi tidak sah.
2. Dibaca dengan khusyuk
Doa iftitah harus dibaca dengan hati yang khusyuk dan fokus pada makna doa tersebut. Jangan tergesa-gesa dalam membaca doa iftitah, karena hal ini dapat mengurangi kekhushyukan dalam shalat.
3. Dibaca dengan benar
Doa iftitah harus dibaca dengan benar dan jelas. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam membaca doa iftitah, karena hal ini dapat mempengaruhi sah atau tidaknya shalat.
4. Dibaca dengan menghadap kiblat
Doa iftitah harus dibaca dengan menghadap kiblat. Hal ini merupakan salah satu syarat sahnya shalat.
5. Dibaca pada setiap shalat
Doa iftitah harus dibaca pada setiap shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Jangan sampai melupakan doa iftitah pada shalat yang dilakukan.
Kesimpulan
Doa iftitah memiliki banyak macamnya, tergantung pada mazhab yang dianut. Selain itu, ada juga syarat-syarat kesunnahan doa iftitah yang harus dipenuhi agar ibadah shalat menjadi lebih sempurna. Oleh karena itu, sebagai umat muslim yang ingin beribadah dengan baik, kita harus memperhatikan dan memahami doa iftitah serta syarat-syarat kesunnahannya dengan baik dan benar.