Takwa merupakan sebuah konsep penting dalam agama Islam. Namun, terkadang banyak orang yang salah mengartikan makna takwa itu sendiri. Padahal, pengertian takwa yang sebenarnya memiliki beberapa makna dan dapat dijelaskan melalui beberapa ayat dalam Alquran.
1. Pengertian Takwa
Takwa berasal dari kata “waqa” yang artinya menjauhi atau menghindari. Dalam konteks agama Islam, takwa memiliki pengertian sebagai sikap bertakwa atau menjauhi segala bentuk perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.
Takwa adalah keadaan hati yang selalu waspada terhadap segala bentuk godaan yang ada di sekitar kita. Takwa juga merupakan sebuah kewajiban bagi setiap orang yang beriman kepada Allah SWT.
Sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 197, “Haj itu dilaksanakan pada bulan-bulan yang telah ditentukan. Barangsiapa yang menetapkan niat untuk melakukan ibadah haji maka janganlah ia melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela atau melakukan perbuatan dosa selama melakukan ibadah haji hingga selesai melaksanakan ibadahnya.”
2. Tiga Makna Takwa dalam Alquran
Setiap ayat dalam Alquran memiliki makna yang dalam, termasuk tentang takwa. Berikut tiga makna takwa yang terdapat dalam Alquran:
a. Takwa sebagai Ketaatan kepada Allah SWT
Takwa dapat diartikan sebagai ketaatan kepada Allah SWT dan menjauhi perbuatan dosa. Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 21, “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, supaya kamu bertakwa”.
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan manusia untuk menyembah-Nya sebagai tanda ketaatan dan bertakwa kepada-Nya.
b. Takwa sebagai Perlindungan dari Azab Allah SWT
Takwa juga diartikan sebagai perlindungan dari azab Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 197, “Dan janganlah kamu mencaci maki tempat-tempat suci Allah, dan janganlah kamu mencaci maki bulan-bulan yang diharamkan (untuk peperangan), dan janganlah kamu mencaci maki binatang-binatang kurban, dan janganlah kamu mencaci maki orang-orang yang mengunjungi Baitullah dengan tujuan mencari karunia dari Tuhannya dan (juga) keridhaan-Nya. Dan apabila kamu telah selesai dari ihrammu, maka bolehlah kamu berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan manusia untuk menjaga sikap dan perilaku agar tidak mencaci maki tempat suci, bulan-bulan yang diharamkan, binatang-binatang kurban, dan orang-orang yang mengunjungi Baitullah. Dalam hal ini, takwa diartikan sebagai perlindungan dari azab Allah SWT.
c. Takwa sebagai Pengingat dalam Beribadah kepada Allah SWT
Takwa juga dapat diartikan sebagai pengingat dalam beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat al-Hujurat ayat 13, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan manusia untuk senantiasa beribadah kepada-Nya dengan sikap yang penuh takwa. Sebab, orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa di antara mereka.
3. Kesimpulan
Secara umum, takwa dapat diartikan sebagai sikap bertakwa atau menjauhi segala bentuk perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Dalam Alquran, terdapat tiga makna takwa, yaitu sebagai ketaatan kepada Allah SWT, perlindungan dari azab Allah SWT, dan pengingat dalam beribadah kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang beriman kepada Allah SWT, kita harus senantiasa menjaga sikap dan perilaku agar selalu bertakwa dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan dan kemampuan untuk selalu taat dan bertakwa kepada Allah SWT. Aamiin.