Shalawat Fatih adalah salah satu shalawat yang cukup populer di Indonesia. Shalawat ini sering dibaca dalam berbagai acara keagamaan seperti pengajian, pernikahan, atau acara lainnya. Namun, siapa sebenarnya pencipta dari shalawat ini?
Sang pencipta dari shalawat Fatih adalah Sayyid Bakri. Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari Hadramaut, Yaman. Sayyid Bakri lahir pada tanggal 8 Januari 1878 dan meninggal pada tanggal 9 November 1962.
Selain dikenal sebagai pencipta shalawat Fatih, Sayyid Bakri juga dikenal sebagai seorang ulama yang ahli dalam bidang tafsir Al-Quran dan hadis. Beliau juga mendapatkan julukan sebagai “Al-Musnid Al-Muqaddam” yang artinya adalah “penulis kitab musnad yang terkenal”.
Mengenal Lebih Dekat Sayyid Bakri
Sayyid Bakri lahir di Hadramaut, Yaman dan merupakan keturunan dari keluarga ulama yang terkenal di daerah tersebut. Ayahnya, Syekh Abdullah bin Bakri Al-Habshi, adalah seorang ulama besar yang menjadi guru besar di Masjid Al-Mukalla.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Yaman, Sayyid Bakri melanjutkan pendidikan ke Mesir. Di sana, beliau belajar di Al-Azhar University yang merupakan universitas Islam tertua dan terkenal di dunia.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Al-Azhar University, Sayyid Bakri kembali ke Yaman dan menjadi seorang guru di Masjid Al-Mukalla. Beliau juga aktif dalam kegiatan dakwah dan sering melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Yaman untuk memberikan ceramah.
Penciptaan Shalawat Fatih
Shalawat Fatih pertama kali diciptakan oleh Sayyid Bakri pada tahun 1935. Pada saat itu, beliau sedang mengalami masa sulit dalam hidupnya dan merasa kesulitan untuk menghadapi berbagai masalah yang dihadapinya.
Suatu malam, Sayyid Bakri bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpinya, beliau diberi petunjuk oleh Nabi untuk menciptakan shalawat Fatih. Setelah bangun dari tidur, Sayyid Bakri langsung menulis shalawat tersebut dan mulai mengajarkannya kepada orang-orang di sekitarnya.
Makna dan Keutamaan Shalawat Fatih
Shalawat Fatih terdiri dari berbagai kalimat yang memuji dan memohon berkah kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat ini juga mengandung doa untuk memohon pertolongan dari Allah SWT dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan dalam hidup.
Menurut Sayyid Bakri, shalawat Fatih memiliki keutamaan yang sangat besar. Beliau menyebutkan bahwa shalawat ini dapat membuka pintu-pintu rezeki, menolak bala, dan mendatangkan berbagai kebaikan dalam hidup.
Shalawat Fatih juga sering dianggap sebagai shalawat yang sangat mujarab. Banyak orang yang merasakan manfaat dari membaca shalawat ini, terutama dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup.
Penyebaran Shalawat Fatih di Indonesia
Shalawat Fatih pertama kali dikenal di Indonesia pada awal tahun 1970-an. Saat itu, shalawat ini disebarkan oleh seorang ulama asal Yaman yang bernama Syekh Ali Jaber. Beliau sering membacakan shalawat Fatih dalam pengajian-pengajiannya dan mengajarkan kepada para santrinya.
Dari Syekh Ali Jaber, shalawat Fatih mulai tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Saat ini, shalawat ini sudah menjadi salah satu shalawat yang paling populer di Indonesia dan sering dibaca dalam berbagai acara keagamaan.
Kesimpulan
Sayyid Bakri adalah seorang ulama dan pencipta shalawat Fatih yang terkenal di Indonesia. Beliau lahir di Hadramaut, Yaman pada tahun 1878 dan meninggal pada tahun 1962. Selain dikenal sebagai pencipta shalawat Fatih, beliau juga ahli dalam bidang tafsir Al-Quran dan hadis.
Shalawat Fatih pertama kali diciptakan oleh Sayyid Bakri pada tahun 1935. Shalawat ini terdiri dari berbagai kalimat yang memuji dan memohon berkah kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat ini juga memiliki keutamaan yang besar dan sering dianggap sebagai shalawat yang mujarab.
Penyebaran shalawat Fatih di Indonesia dimulai pada awal tahun 1970-an. Saat ini, shalawat ini sudah menjadi salah satu shalawat yang paling populer di Indonesia dan sering dibaca dalam berbagai acara keagamaan.