Tarekat Qodiriyah adalah salah satu tarekat Islam yang terkenal di dunia. Tarekat ini didirikan oleh Abdul Qadir al-Jailani, seorang ulama asal Irak pada abad ke-12. Tarekat ini banyak dianut di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera.
Awal Mula Tarekat Qodiriyah
Abdul Qadir al-Jailani lahir di kota Jailan, Persia pada tahun 1077. Ayahnya adalah seorang ulama terkenal di kota tersebut. Abdul Qadir al-Jailani menghabiskan masa kecilnya di Jailan dan belajar agama Islam dari ayahnya.
Pada usia 18 tahun, Abdul Qadir al-Jailani meninggalkan Jailan dan pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu. Dia belajar dari beberapa ulama terkenal, termasuk Abu Sa’id al-Mubarak, Imam Abu al-Wafa’ al-Tamimi, dan Imam Hammad al-Dabbas.
Setelah menyelesaikan studinya, Abdul Qadir al-Jailani kembali ke kampung halamannya dan menjadi seorang ulama terkenal di sana. Dia juga mulai mengajar di Baghdad dan menarik banyak pengikut.
Pendirian Tarekat Qodiriyah
Pada usia 40 tahun, Abdul Qadir al-Jailani mendirikan Tarekat Qodiriyah. Tarekat ini didirikan dengan tujuan untuk membantu umat Islam dalam mencapai kesempurnaan spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tarekat Qodiriyah didasarkan pada ketaatan kepada Allah SWT, penghormatan kepada Rasulullah SAW, dan pengabdian kepada sesama manusia. Tarekat ini juga menekankan pentingnya zikir dan doa dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebaran Tarekat Qodiriyah di Indonesia
Tarekat Qodiriyah pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-17 melalui perdagangan dengan daerah Timur Tengah. Tarekat ini kemudian menyebar ke seluruh Indonesia dan menjadi salah satu tarekat yang paling banyak dianut di sini.
Banyak tokoh-tokoh Islam terkenal di Indonesia yang merupakan pengikut Tarekat Qodiriyah. Di antaranya adalah KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, dan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Karakteristik Tarekat Qodiriyah
Tarekat Qodiriyah memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari tarekat Islam lainnya. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Arab yang khas dalam ibadah dan ritual tarekat ini.
Tarekat Qodiriyah juga menekankan pentingnya pengabdian kepada sesama manusia dan membantu mereka yang membutuhkan. Hal ini tercermin dalam banyak kegiatan sosial yang dilakukan oleh pengikut tarekat ini di Indonesia.
Kesimpulan
Sejarah dan pendiri Tarekat Qodiriyah mengajarkan kita tentang pentingnya spiritualitas dalam kehidupan manusia. Tarekat ini tidak hanya menekankan pada ibadah ritual, tetapi juga pada pengabdian kepada sesama manusia dan membantu mereka yang membutuhkan.
Tarekat Qodiriyah menjadi salah satu tarekat Islam yang paling banyak dianut di Indonesia, dan telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan agama Islam dan kegiatan sosial di sini.