Tarji’ dalam Adzan

Banyak orang yang mungkin belum mengetahui apa itu Tarji’ dalam Adzan. Tarji’ adalah sebuah bacaan tambahan setelah adzan selesai dilantunkan. Bacaan ini biasanya dibaca oleh seorang muadzin atau orang yang mengumandangkan adzan. Tarji’ sebenarnya bukanlah bagian dari adzan, namun memiliki keterkaitan dengan adzan.

Tarji’ dalam Adzan memiliki beberapa macam, yaitu Tarji’ biasa, Tarji’ Istighfar, dan Tarji’ Taubat. Ketiganya memiliki makna yang berbeda-beda. Tarji’ biasa berisi doa untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Tarji’ Istighfar berisi doa untuk memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Sedangkan Tarji’ Taubat berisi doa untuk memohon tobat atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.

Tarji’ Biasa

Tarji’ Biasa biasanya dibaca setelah adzan selesai dilantunkan. Bacaan ini berisi doa untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Berikut adalah bacaan Tarji’ Biasa:

“Allahumma rabba hadzihid da’watit tammaati wasshalaati qaimaati, ati muhammadanil watsilata wal fadhiilata, wab’ats-hu maqaamam mahmuudaanil ladzii wa’adtahu, innaka laa tukhliful mi’aad.”

Artinya, “Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad tempat yang terpuji dan kedudukan yang mulia yang Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji.”

Tarji’ Istighfar

Tarji’ Istighfar biasanya dibaca setelah Tarji’ Biasa. Bacaan ini berisi doa untuk memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Berikut adalah bacaan Tarji’ Istighfar:

“Asyhadu alla ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, wa ash-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh. Allahumma ajirni minannar. Ya muqallibal qulub, thabbit qalbi ‘ala diinik. Allahumma inni as’aluka al-huda, wat-tuqa, wal ‘afafa, wal ghinaa.”

Artinya, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, selamatkanlah aku dari api neraka. Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dengan agama-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kesucian, dan kekayaan.”

Tarji’ Taubat

Tarji’ Taubat biasanya dibaca setelah Tarji’ Istighfar. Bacaan ini berisi doa untuk memohon tobat atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Berikut adalah bacaan Tarji’ Taubat:

“Allahumma inni thalamtu nafsi thulman katsiiran, wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta, faghfir lii maghfiratan min ‘indika warhamnii, innaka antal ghafurur rahim.”

Artinya, “Ya Allah, aku telah menganiaya diriku sendiri dengan dosa yang besar. Dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu, berilah aku ampunan dari sisi-Mu dan kasihanilah aku, karena Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

Dari ketiga Tarji’ dalam Adzan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tarji’ merupakan doa yang sangat penting untuk dibaca setelah adzan selesai dilantunkan. Selain itu, Tarji’ juga menjadi sebuah pengingat bagi kita untuk selalu memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT, serta meminta ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.

Kesimpulan

Tarji’ dalam Adzan merupakan sebuah bacaan tambahan setelah adzan selesai dilantunkan. Ada tiga jenis Tarji’ yang berbeda, yaitu Tarji’ biasa, Tarji’ Istighfar, dan Tarji’ Taubat. Ketiganya memiliki makna yang berbeda-beda. Tarji’ biasa berisi doa untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Tarji’ Istighfar berisi doa untuk memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan. Sedangkan Tarji’ Taubat berisi doa untuk memohon tobat atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Penting untuk diingat bahwa Tarji’ merupakan doa yang sangat penting untuk dibaca setelah adzan selesai dilantunkan. Dengan membaca Tarji’, kita selalu diingatkan untuk memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT, serta meminta ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.